Mati Adalah Keuntungan
Kalangan Sendiri

Mati Adalah Keuntungan

Lori Official Writer
      30246
Show English Version
Filipi 1: 21

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu8[/kitab]; [kitab]Matiu8[/kitab]; [kitab]kejad15-16[/kitab]

Ada begitu banyak orang yang merasa takut saat mendengar kata mati, atau tidak rela harus mati. Seakan-akan kematian menjadi momok yang begitu mengerikan, terlebih bila kematian itu tragis.  Begitulah yang sempat terlintas dibenak saya membayangkan kematian seluruh penumpang pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pekan silam.

Pertanyaannya, mengapa kematian terdengar begitu menakutkan bagi banyak orang? Jawabannya mungkin sangat sederhana, yaitu karena masih belum rela meninggalkan apa yang dimiliki di dunia, baik kekayaan atau keluarga. Lainnya bisa jadi beralasan karena usianya masih sangat muda dan masih punya banyak tanggung jawab di dunia. Lalu mengapa harus takut kehilangan segala hal itu? Sebagian mungkin beralasan sudah terlanjur terikat dan terbelenggu dengan segala kesenangan dunia, tanpa menyadari bahwa suatu saat segalanya akan kembali menjadi debu.

Kematian itu adalah pasti. Saat kita masih takut menghadapi kematian, barangkali kita masih belum memberi hati sepenuhnya terikat kepada Tuhan. Jadi perasaan untuk ingin berjumpa dengan Tuhan sama sekali tidak muncul.

Tidak seperti yang diucapkan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 1: 21 bahwa, “…hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Keberanian Paulus menghadapi maut sewaktu-waktu menjadi bukti kasihnya kepada Tuhan. Ia juga menyadari betul bahwa semua yang ada di dunia ini hanyalah kefanaan dan sementara. Jadi ia memilih untuk menabung harta kekal di surga dengan mengutamakan pekerjaan Tuhan dan terus menabur kebaikan bagi orang lain.

Kesadaran seperti ini harus dimiliki semua orang percaya, sebab realitas hidup menusia tidak dapat dihindari yaitu tetap akan tiba pada sebuah kenyataan bahwa kita tidak punya otoritas untuk menolak kematian jika Tuhan sudah menghendakinya. Dan kematian bukan lagi menjadi sebuah peristiwa yang menakutkan, tetapi sebaliknya menjadi hari yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap orang yang memiliki pengharapan di dalam Kristus. Prinsip iman demikianlah yang seharusnya kita miliki!

 

Dalam kehidupannya, manusia lahir, bertumbuh lalu akan menunggu masa ketika maut datang sebagai jalan baginya untuk kembali ke pangkuan Sang Esa.

Ikuti Kami